Sondag 21 April 2013

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia. Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedu . Empedu mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan.





BAB II
PEMBAHASAN

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia. Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedu . Empedu mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan.




 Fungsi-Fungsi Organ Hati
Hati merupakan suatu organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi vital, mulai dari mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh . Berikut adalah funsi-fungsi hati:
1). Hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
2). Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun.
3). Hati mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu dan urin. Dalam hati glukosa yang berlebihan akan diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormone insulin dan glukagon. Glikogen disimpan dalam hati sebagai makanan cadangan. Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh. Hati juga berperan dalam pembentukan protrombin dan fibrinogen. Keduanya berperan dalam proses pembekuan darah.
4). Hati berfungsi sebagai tempat untuk distribusi makanan, tempat menghancurkan eritrosit , tempat penyimpanan glikogen, tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen, penghasil empedu, menetralkan racun dan pembentukan urea.
5). Hati berperan sebagai distributor makanan karena sari makanan yang berasal dari usus diangkut dalam plasma darah melalui vena porta hepatika ke hati. Selanjutnya, sari makanan akan dinetralkan dalam hati. Zat yang sudah tidak mengandung racun dari hati akan didistribusikan ke jantung melalui vena hepatica.
6). Hati juga berperan dalam pembentukan eritrosit. Eritrosit yang telah berumur 120 hari akan dihancurkan dalam hati oleh sel-sel makrofag. Hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit akan diuraikan menjadi hemin, Fe2+, dan globulin. Fe akan disimpan dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk pembentukan hemoglobin baru dalam eritrosit baru. Globulin akan digunakan lagi untuk pembentukan antibodi atau hemoglobin baru.
7). Empedu yang dihasilkan oleh hati memiliki pigmen birilubin dan biliverdin yang berasal dari hemin. Birilubin dalam empedu akan mengalami oksidasi menjadi urobilin yang memberi warna coklat pada feses.
8). Fungsi hati sebagai penawar racun erat kaitannya dengan fungsi hati sebagai pembentuk urea. Hasil pencernaan protein adalah asam amino yang akan memasuki sel tubuh. Didalam sel, asam amino akan mengalami deaminasi ( lepasnya gugus NH2 ). Dari asam amino, NH3 dari sel dikeluarkan ke aliran darah. NH3 darah yang bersifat racun. Histiosit hati berfungsi menetralkan racun dengan mengeluarkan suatu senyawa asam amino ornitin.


Hati pada bagian luar dilengkapi oleh selaput tipis yang disebut selaput hati (kapsula hepatica). Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah. Pembuluh arteri hepatikus dan vena portal hepatikus mengalami percabangan yang disebut sinusoid. Sinusoid pada vena portal hepatikus akan membentuk vena. Jaringan hati ini tersusun oleh sel-sel hati yang disebut hepatosit.
Antar lapisan hepatosit dipisahkan oleh lakuna, sedang antara hepatosit satu dengan yang lain dipisahkan oleh kanalikuli yang merupakan tempat dihasilkannya empedu. Kanalikuli-kanalikuli ini kemudian bergabung membentuk pembuluh empedu yang berfungsi mengangkut cairan empedu menuju kantong empedu. Kantong empedu sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum empedu dialirkan ke duodenum.
Perhatikan Gambar di bawah ini:
Pada sinusoid terjadi spesialisasi sel yang membentuk sel kupffer. Sel kupffer ini mempunyai sifat fagositosis. Apabila dalam proses pencernaan di usus halus terdapat organisme asing atau zat-zat berbahaya maka sel-sel ini akan menghancurkan organisme asing atau zat berbahaya tersebut dengan cara fagositosis. Dari proses penghancuran ini akan menghasilkan pigmen bilirubin. Bilirubin kemudian dialirkan ke kanalikuli dan diekskresikan sebagai empedu.
Hal inilah yang membuat hati berfungsi sebagai alat ekskresi. Empedu berupa cairan berwarna kehijauan dan berasa pahit. Empedu mempunyai pH sekitar 7–7,6 dan mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen bilirubin dan biliverdin.
Apabila saluran empedu tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan. Oleh karena itu, orang yang mengalaminya diindikasikan menderita penyakit kuning.
Mengapa Feses dan Urine Berwarna Kuning ?
Di dalam hati, sel-sel eritrosit dirombak, hemoglobin dalam eritrosit dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi disimpan di hati, kemudian dikembalikan ke sumsum tulang. Globin dipakai lagi dalam metabolisme protein. Heme diubah menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru dan disimpan dalam kantong empedu. Dari kantong empedu, zat ini dikeluarkan ke usus. Bilirubin yang berwarna kuning kecokelatan. Zat warna inilah yang memberikan warna pada feses dan urine.





STRUKTUR HATI:
Hati manusia dewasa mempunyai berat antara 1.3 - 3.0 kilogram. Ia adalah organ lembut berwarna perang kemerahan. Hati merupakan organ kedua terbesar manusia (organ terbesar adalah kulit) dan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia.
Ia terletak di bawah diafragma di sebelah kanan badan manusia. Sebahagian besar permukaan hati terletak di dalam sangkar toraks bagi melindunginya daripada kecederaan. ia juga menjadi alas bagi pundi hempedu
yang menyimpan hempedu.
Secara anatomi, hati dapat dibahagikan kepada empat lobus iaitu lobus kanan (right lobe), lobus kiri (left lobe), caudate lobe, dan quadrate lobe. Lihat gambar untuk penerangan yang lebih jelas.

FUNGSI HATI :

-Hati menghasilkan empedu (bilus) yang mengandung zat sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa
-Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
-Mengatur kadar gula darah
-Tempat pembentukan urea dari amonia
-Menawarkan racun
-Membentuk vitamin A dari provitamin A
-Tempat pembentukan fibrinogen protrombin

Penyakit Hati (Liver)
Penyakit hati adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan jaringan, struktur dan fungsi dari hati.
Jika hati menjadi radang atau terinfeksi, maka kemampuannya untuk melaksanakan fungsi-fungsi ini jadi melemah. Penyakit hati dan infeksi-infeksi adalah disebabkan oleh suatu kondisi yang bervariasi termasuk infeksi virus, serangan bakteri, dan perubahan kimia atau fisik didalam tubuh. Penyebab yang paling umum dari kerusakan hati adalah kurang gizi (malnutrition), terutama yang
terjadi dengan kecanduan alkohol.
Gejala-gejala penyakit hati mungkin akut, terjadi tiba-tiba, atau kronis, berkembang perlahan melalui suatu periode waktu yang lama. Penyakit hati kronis adalah jauh lebih umum dari pada yang akut. Angka dari penyakit hati kronis dari laki-laki adalah dua kali lebih tinggi dari wanita. Penyakit hati dapat menjangkau dari ringan sampai berat tergantung dari tipe penyakit yang hadir.
Tanda dan Gejala Penyakit
Gejala-gejala sebagian tergantung dari tipe dan jangkaun penyakit hatinya. Pada banyak kasus, mungkin tidak terdapat gejala. Tanda-tanda dan gejala-gejala yang umum pada sejumlah tipe-tipe berbeda dari penyakit hati termasuk:
* Jaundice atau kekuningan kulit
* Urin yang coklat seperti teh
* Mual
* Hilang selera makan
* Kehilangan atau kenaikan berat tubuh yang abnormal
* Muntah
* Diare
* Warna tinja (feces)yang pucat
* Nyeri abdomen (perut) pada bagian kanan atas perut
* Tidak enak badan (malaise) atau perasaan sakit yang kabur
* Gatal-gatal
* Varises (pembesaran pembuluh vena)
* Kelelahan
* Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
* Demam ringan
* Sakit otot-otot
* Libido berkurang (gairah sex berkurang)
* Depresi
Suatu bentuk parah yang jarang dari infeksi hati disebut acute fulminant hepatitis, menyebabkan gagal hati. Gejala-gejala dari gagal hati termasuk:

* Aplastic anemia, suatu keadaan dimana sumsum tulang (bone marrow) tidak dapat membuat sel-sel darah
* Ascites, terkumpulnya cairan didalam abdomen
* Edema atau bengkak dibawah kulit
* Encephalopathy, kelainan yang mempengaruhi fungsi-fungsi otak
* Hati yang membesar dan perih (sakit)
* Limpa membesar
* Perubahan dalam status mental atau tingkat kesadaran
* Rentan terhadap pendarahan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia. Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri.
Secara anatomi, hati dapat dibahagikan kepada empat lobus iaitu lobus kanan (right lobe), lobus kiri (left lobe), caudate lobe, dan quadrate lobe. Lihat
gambar untuk penerangan yang lebih jelas.
Fungsi hati adalah: Hati menghasilkan empedu (bilus) yang mengandung zat sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa, menyimpan gula dalam bentuk glikogen, mengatur kadar gula darah, tempat pembentukan urea dari ammonia, menawarkan racun, membentuk vitamin A dari provitamin A dan tempat pembentukan fibrinogen protrombin.
Penyakit hati adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan jaringan, struktur dan fungsi dari hati.


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking